Kamis, 05 Juni 2014

Materi Kesetimbangan kimia

0 komentar
KESETIMBANGAN KIMIA
A.  KEADAAN SETIMBANG
Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dibedakan menjadi 2 , yaitu:
v Reaksi Irreversible (reaksi berkesudahan), yaitu reaksi yang berlangsung satu arah dimana zat hasil reaksi (produk) tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan)
Contoh : HCl   +   NaOH                  NaCl  +   H2O
v Reaksi Reversible (reaksi dapat balik), yaitu reaksi yang berlangsung dua arah dimana zat hasil raksi (produk) dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan).
Contoh :  H2  +  I2                               HI
Bila reaksi bolak balik (reversible) diatas terjadi pada ruang tertutup, ternyata sebagian gas HI segera terurai kembali menjadi gas H2 dan I2, dan pada akhirnya diperoleh campuran gas HI, H2 dan I2 .Reaksi semacam ini disebut reaksi kesetimbangan.Pada reaksi kesetimbangan; reaksi ke kanan disebut reaksi maju dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik. Reaksi maju lama kelamaan semakin lambat sebab jumlah pereaksi makin berkurang, pada saat yang sama reaksi balik makin cepat seiring bertambahnya zat hasil reaksi. Akhirnya pada suatu saat, reaksi maju dan reaksi balik memiliki laju yang sama dan tercapailah keadaan setimbang. Keadaan setimbang tidak statis melainkan dinamis, jadi reaksi akan berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
Reaksi kesetimbangan dibedakan menjadi 2, yaitu
Ø  Reaksi kesetimbangan homogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang memiliki fasa sama. contoh ;  H2 (g)   +   I2 (g)                  HI (g)
Ø  Reaksi kesetimbangan heterogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang berbeda fasa, contoh ;   CaCO3 (s)                  CaO (s)  +  CO2 (g)


B.   HUKUM KESETIMBANGAN DAN TETAPAN KESETIMBANGAN
Bunyi Hukum kesetimbangan menurut Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage : “Hasil kali konsentrasi setimbang zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi setimbang zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya memiliki harga tetap pada suhu yang tetap”
Harga pebandingan tetapitu disebut tetapan kesetimbangan (konstanta kesetimbangan) dilambangkan dengan K.
mA(g)  +   nB(aq)                 pC(g)  +   qD(aq)
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan :  K  =
Harga K sangat dipengaruhi suhu, bila suhu berubah maka harga K pun akan berubah.
Setiap reaksi kesetimbangan memiliki harga K tertentu, dan harga masing-masing reaksi dapat dibandingkan, yaitu:
·         Jika reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga K dari reaksi menjadi
·         Jika reaksi dikalikan dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi Kx
·         Jika reaksi dibagi dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi
·         Jika reaksi dijumlahkan maka K nya dikalikan
Contoh  :
1.     Diketahui reaksi kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g)2SO3 (g)  Kc = 25.  Hitunglah tetapan kestimbangan Kc dari reaksi   SO3 (g)                   SO2 (g) + ½  O2 (g)
Jawab : untuk menjadi reaksi 2, maka reaksi harus di balik, lalu dibagi 2. Dan harga K untuk reaksi 2, mula-mula harga K diubah menjadi  (karena reaksi dibalik), lalu di akarkan 2 (karena reaksi dibagi 2) maka harga Kc menjadi :Kc = 
2.     Diketahui :      N2 (g)  +  O2 (g)                   2NO (g)            Kc = 4 x 10-3  ……(1)
N2 (g)  +  ½ O2 (g)                   N2O (g)          Kc = 2,5 x 10-2 ……..(2)
Hitung Kc dai reaksi   N2O (g)+  ½ O2 (g)                    2NO (g)Kc =  …….(3)    ?
Jawab :  Agar dapat diperoleh reaksi 3, maka reaksi 1 dan 2 harus di jumlahkan dengan reaksi 2 dibalik.jika reaksi di jumlahkan maka harga Kc dikalikan.
N2 (g)  +  O2 (g)               2NO (g)              Kc 1 = 4 x 10-3
N2O (g)                  N2 (g)  +  ½ O2 (g)Kc 2 =  +
N2O (g)+  ½ O2 (g)                               2NO (g)  Kc 3 =  …….   ?
Kc 3   =  Kc 1  x    =  4 x 10-3   x   =  1,6 x 10-1

1.    TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI (Kc)
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi, konsentrasi zat ruas kanan sebagai pembilang dan konsentrasi zat ruas kiri sebagai penyebut.Satuan konsentrasi yang digunakan adalah M (molaritas).
mA  +   nB                    pC  +   qD
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan :  Kc  = maka satuan Kc adalah M(p+q) – (m+n)
Yang dapat dimasukkan ke dalam rumus Kc adalah zat yang berfasa gas (g) atau larutan (aq), sedangkan liquid(l) dan solid(s) tidak.
1      CaCO3 (s)              CaO (s)   +   CO2 (g)                      Kc  =  M
2.     NH3 (g)  +  HCl (g)                NH4Cl (s)                       Kc  =    M-2
3.     CCl4 (g)  +   S2Cl2 (l)                2Cl2 (g)  +   CS2 (l)          Kc  =  M
Contoh soal :
1.       Pada reaksi kesetmbangan 2SO2 (g)                     2SO2 (g) + O2 (g) , konsentrasi SO3 , SO2 dan O2 pada kesetimbangan berturut-turut adalah 0,4 M , 0,2 M , dan 0,1 M. Hitung harga Kc nya !
Jawab :  Kc  = 
2.       Diketahui reaksi H2 (g)  +  I2 (g)           2HI (g)  , Kc = 50 , jika konsentrasi HI = 0,5 M dan H2 = 0,1 M , berapakah konsentrasi I2 pada kesetimbangan ?
Kc  =                            50  =                               = 
3.       Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter lalu sebagian terurai menurut reaksi 2HI (g)       H2 (g)+ I2 (g) Jika terbentuk 0,02 mol I2 pada saat setimbang, tentukan harga Kc !
Jawab :Dari koefisien reaksi dapat dihitung : mol HI bereaksi  = 
                                                                                mol H2 setimbang  = 
2HI (g)                       H2 (g)  +   I2 (g)
                                                  2             :             1       :     1
                Mula-mula            0,1                          -                 -
                Bereaksi                0,04                     0,02        0,02
                Setimbang             0,06                     0,02        0,02
                Karena volume bejana 1 liter, maka pada keadaan setimbang :
 =   =  =  0,06  M       Kc  =            
=  mol  =   0,02   =  0,02  M
                  V               1         
=  mol  =   0,02=  0,02  M
                  V               1         

2      DERAJAT DISOSIASI
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pereaksi di ruas kiri tidak pernah akan habis. Oleh karena itu, zat di ruas kiri memiliki suatu harga yang menyatakan berapa bagian zat itu yang bereaksi atau terurai. Harga itu disebut derajat disosiasi dengan lambang didefinisikan sebagai :
  = 
     Contoh soal :
Dalam suatu ruangan terdapat kesetimbangan antara 0,5 mol PCl5 , 0,1 mol PCl3 dan 0,1 mol Cl2 . Berapakah derajat disosiasi PCL5 ?
Jawab  :        mol PCl5 terurai  = 
                  Mol PCl5 mula-mula  =  mol setimbang +  mol terurai
                                                                 =   0,5   +   0,1   =   0,6 mol
 PCl5                       PCl3  +   Cl2
  = =    =  0,17
 
                                                   1           :        1     :     1                                                      
Mula-mula :           0,6                -                 -
Terurai    :              0,1               0,1         0,1
Setimbang  :           0,5                 0,1         0,1

3      TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN TEKANAN PARSIAL
Suatu campuran gas akan menimbulkan tekanan total (P) yang merupakan penjumlahan dari tekanan parsial (pa) masing-masing gas dalam campuran.
Tekanan total (P)  =  tekanan campuran gas
Tekanan parsial (pa) = tekanan masing-masing gas
Maka :  P  =  Pa  +  Pb  +  Pc
Berdasarkan rumus gas idal P.V = n.R.T , bahwa pada suhu dan volume tetap, tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Maka :   Pa  =
Dalam kesetimbangan gas, tetapan kesetimbangan dapat dihitung berdasarkan tekanan parsial gas dengan lambang Kp, dirumuskan : 
mA(g)   +   nB(g)                           pC(g)   +  qD(g)                maka rumus                                   

Yang dimasukkan ke dalam rumus Kp hanyalah zat yang berfasa gas (g), sebab hanya gas yang memiliki tekanan parsial.
Contoh soal :
1.       Tuliskan rumus Kp untuk reaksi berikut:
a.       2SO3 (g)                           2SO2 (g) + O2 (g)jawab : 
b.       CaCO3 (s)                   CaO (s)   +   CO2 (g)                     Kp  = 
c.        NH3 (g)  +  HCl (g)                       NH4Cl (s)                    Kp  = 
2.       Sebanyak 5 mol gas NH3 dimasukkan ke dalam wadah dan terurai sebanyak 2 mol menghasilkan gas N2 dan gas H2. Campuran pada kesetimbangan menimbulkan tekanan total 3,5 atm. Hitung harga Kp!
Jawab  :  Reaksi              2NH3 (g)                          N2 (g)   +    3H2 (g)
                                                2              :               1       :        3          
Mula-mula            :               5                              -                   -
Terurai                   :               2                              1                  3
Setimbang             :               3                              1                  3
Mol N2setimbang  =
Mol H2setimbang  =
Mol NH3setimbang  =mol NH3mula-mula – mol terurai
                                =  5 mol – 2 mol  =  3 mol
Jumlah mol setimbang = 3 + 1 + 3 = 7 mol
P NH3  =
P N2  =
P H2  =
4.     HUBUNGAN Kc DAN Kp
Dari reaksi kesetimbanganmA(g)  +   nB(g)                 pC(g)   +  qD(g)
                                                               
Berdasarkan rumusan gas ideal PV = nRT, dapat disimpulkan bahwa : P = konsentrasi x RT
Jika persamaan tersebut di substitusikan pada rumus Kp , maka :
Kp  =                       Kp  = 
Hubungan antara Kp dengan Kc diperoleh persamaan :  Kp = Kc x (R.T)∆n   dan   ∆n = (p + q) – (m + n)

Contoh soal :
Pada suhu 500 K terdapat kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g)                     2SO3 (g)   Kc = 25. Jika R = 0,082 L. atm / mol K, hitung Kp!
Jawab  :  Kp  =  Kc (R.T)∆n
                =  25( 0,082 x 500) (2 ) – (2 + 1)
                =  25 (40)-1  =  25  =  0,625 atm
                                          40

C.  PERGESERAN KESETIMBANGAN
Berdasarkan Azas Le-Chatelier (Henri Louis Le Chatelier) : “ Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi tertentu, maka kesetimbangan itu akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi tersebut dan membentuk kesetimbangan yang baru “
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan diantaranya:
1.     Perubahan konsentrasi zat
·       Bila konsentrasi zat di di salah satu ruas ditambah maka reaksi akan bergeser ke arah lawannya
·       Bila konsentrasi zat di salah satu ruas di ambil maka reaksi akan bergeser kearah ruas zat yang di ambil
2.     Perubahan suhu
·       Jika suhu di naikkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi endoterm
·       Jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi eksoterm
3.     Mengubah tekanan atau volume
·       Jika tekanan di perbesar (volume diperkecil) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan jumlah mol kecil
·       Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan jumlah mol besar.
4.     Pengaruh katalis
Katalis hanya mempercepat terbentuknya kesetimbangan, tetapi tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
Contoh :Pada reaksi kesetimbangan 2C2H2 (g) + 5O2 (g)                     4CO2 (g)  + 2H2O (g)   ∆H = -900 kj. Apa yang akan terjadi
a.     jika gas CO2 di tambah,     jawab  : jika CO2 di tambah maka reaksi akan bergser ke arah kiri
b.     jika O2 dikurangi,                  Jawab  : Jika O2 dikurangi maka reaksi akan bergeser kearah kiri
c.     jika suhu di turunkan,    Jawab  : Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah kanan
d.     jika tekanan di perkecil,    jawab  : jika tekanan diperkecil maka reaksi akan bergeser kearah kiri
e.     jika volume di perbesar,   Jawab  : jika volume diperbesar maka reaksi akan bergeser kearah kiri

D.    PERHITUNGAN PERGESERAN KESETIMBANGAN
Pada suatu reaksi kesetimbangan mA(g)  +  nB(aq)                      pC(aq) + qD(aq) , jika zat di ruas kiri dan kanan dicampurkan dalam suatu wadah, maka akan ada 3 kemungkinan kesetimbangan:
1.     Harga atau Qc>   Kc , berarti zat di kanan terlalu banyak sehingga reaksi bergeser ke kiri, maka untuk membentuk kesetimbangan kembali reaksi harus di geser ke kanan.
2.     Harga Qc <Kc , berarti zat diruas kanan terlalu sedikit sehingga reaksi bergeser ke kanan, maka agar terbentuk kesetimbangan reaksi harus digesr ke kiri.
3.     Qc = Kc , berari campuran zat sudah dalam kesetimbangan.

Contoh Soal :
Diketahui reaksi H2 (g)+  Cl2 (g)                   2HCl (g)  Kc = 9 , jika H2 , Cl2 dan HCl dicampurkan masing-masing 0,2 mol, hitunglah jumlah mol HCl yang terdapat pada keadaan setimbang !
Jawab  :  Harga Qc =   , berarti harga Qc < Kc. Hal ini berarti reaksi bergeser ke kanan. H2 dan Cl2akan berkurang, serta HCl akan bertambah. Agar setimbang maka reaksi harus di geser ke kiri dengan menambah konsentrasi HCl dan mengurangi konsentrasi H2  dan Cl2.
Misal pergeseran kesetimbangan sebanyak x mol
                                          H2 (g)       +      Cl2 (g)                    2HCl (g)
Mula-mula     :               0,2          :      0,2         :                0,2
Pergeseran      :               - x           :        - x        :                + x
Setimbang      :               0,2 – x      :     0,2 – x    :            0,2 + x
Kc  =                      9  =                      0,6 – 3x = 0,2 + x
       3  =                                             3x + x = 0,6 – 0,2
X = =  0,1
LATIHAN SOAL
1.     Pada pembuatan gas HCl menurut reaksi :2Cl2(g) + 2H2O ↔ 4HCl(g) + O2       ∆H = +113 kJ
Kondisi bagaimanakah yang diperlukan, agar HCl yang terbentuk sebanyak mungkin ?
2.     Ditentukan kesetimbangan : CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g)               ∆H = +4,2 kJ
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser, jika di lakukan tindakan (aksi ) berikut :
a.     Pada suhu dan volume teteap ditambahkan hydrogen ?
b.     Pada suhu dan volume tetap dikurangi uap air? Bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi CO?
c.     Pada suhu tetep tekanan diperbesar dengan memperkecil volume? Apakah konsentrasi CO menjadi lebih besar atau lebih kecil ataukah tetap pada perubahan ini ?
d.     Pada volume tetap suhu dinaikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi H2 ?
3.     Tuliskan tetapan kesetimbangan dari reaksi-reaksi berikut :
a.     CO(g)+ H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g)                                      d.   2NaHCO3(g) ↔ Na2CO3(g) + CO2(g) + H2O(g)
b.     4HCl(g) + O2(g) ↔ 2H2O(g) + 2Cl2(g)                           e.   4NH3(g) + 5O2(g) ↔ 4NO(g) + 6H2O(l)
c.     2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
4.     Diketahui reaksi kesetimbangan : NO2(g) ↔ NO(g) + ½ O2(g)  Kc = 0,25
Hitunglah harga Kc untuk reaksi : 2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
5.     Sebanyak 1,2 mol gas NO2 dimasukan ked lm wadah 4dm3, lalu mengalami reaksi kesetimbangan : 2NO2 ↔ 2NO(g) + O2(g)
Pada kesetimbangan diperoleh 0,4 mol O2. Hitunglah tetapan kesetimbangan reaksi itu ?
6.     Diketahui reaksi kesetimbangan : COCl2(g) ↔ CO(g) + Cl(g)  Kc = 2 ; konsentrasi awal COCl2 adalah 4 Molar. Berapakah konsentrasi masing-masing gas pada kesetimbangan ?
7.     Pada reaksi N2O4(g) ↔ 2NO2(g)  jumlah mol N2O4 pada kesetimbangan sama dengan jumlah mol NO2. Hitunglah derajat disosiasi N2O4 ?
8.     Pemanasan gas SO3akan menghasilkan gas O2 sebanyak 20% volume semula. Berapakah derajat disosiasi SO3 ?
9.     Pada reaksi N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) dicampurkan 0,045 mol N2 ; 0,985 mol H2, dan 0,020 mol NH3 dalam bejana 1dm3. Jika pada kesetimbangan diperoleh 1 mol H2, berapakah tetapan kesetimbangannya ?
10. Tentukan tetapan setimbang ada reaksi 2NO(g) + Cl2(g) ↔ 2NOCl(g), jika 0,3 mol NO ; 0,2 mol Cl2 dan 0,5 mol NOCl dimasukan ke dalam ruang 25dm3 dan pada akhir kesetimbangannya diperoleh 0,6 mol NOCl.
11. Reaksi penguraian : La2(C2O4)3(s) ↔ La2O3(s) + 3CO(g) + 3CO2(g). jika tekanan total = 0,4 atm, hitunglah Kp-nya ?
12. Pada tekanan total 1 atm terdapat kesetimbangan :
2HCl(g) ↔ H2(g) + Cl2(g)  Kp = 0,25. Hitunglah erajat disosiasi HCl ?
13. Diketahui reaksi : A(g) + B(g) ↔ AB(g) Kp = 1,00. Dalam suatu bejana dicampurkan 1 mol gas A dan 1 mol gas B, lalu kedua gas itu sama-samaterurai 50% menjadi gas AB. Berapakah tekanan total pada saat kesetimbangan ?
14. Sebanyak 3,38 gram BaO2 padat dipanaskan dalam ruang 10 mL sampai suhunya menjadi 7270c hingga 20% dari zat tersebut terurai menjadi Ba padat dan gas O2. Tentukanlah tekanan gas dalam ruangan pada keadaan tersebut?
15. Dalam ruang 10 liter sebanyak 80 liter gas SO3 dipanaskan dan mengalami disosiasi, ternyata setelah disosiasi terbentuk 25% volume gas O2
a.     Tentukan derajat disosiasi
b.     Tentukan harga tetapan kesetimbangan, Kc
c.     tentukan tetapan kesetimbangan parsial, Kp, bila suhu saat kesetimbangan tercapai 1270C?

 KESETIMBANGAN KIMIA
A.  KEADAAN SETIMBANG
Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dibedakan menjadi 2 , yaitu:
v Reaksi Irreversible (reaksi berkesudahan), yaitu reaksi yang berlangsung satu arah dimana zat hasil reaksi (produk) tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan)
Contoh : HCl   +   NaOH                  NaCl  +   H2O
v Reaksi Reversible (reaksi dapat balik), yaitu reaksi yang berlangsung dua arah dimana zat hasil raksi (produk) dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan).
Contoh :  H2  +  I2                               HI
Bila reaksi bolak balik (reversible) diatas terjadi pada ruang tertutup, ternyata sebagian gas HI segera terurai kembali menjadi gas H2 dan I2, dan pada akhirnya diperoleh campuran gas HI, H2 dan I2 .Reaksi semacam ini disebut reaksi kesetimbangan.Pada reaksi kesetimbangan; reaksi ke kanan disebut reaksi maju dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik. Reaksi maju lama kelamaan semakin lambat sebab jumlah pereaksi makin berkurang, pada saat yang sama reaksi balik makin cepat seiring bertambahnya zat hasil reaksi. Akhirnya pada suatu saat, reaksi maju dan reaksi balik memiliki laju yang sama dan tercapailah keadaan setimbang. Keadaan setimbang tidak statis melainkan dinamis, jadi reaksi akan berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
Reaksi kesetimbangan dibedakan menjadi 2, yaitu
Ø  Reaksi kesetimbangan homogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang memiliki fasa sama. contoh ;  H2 (g)   +   I2 (g)                  HI (g)
Ø  Reaksi kesetimbangan heterogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang berbeda fasa, contoh ;   CaCO3 (s)                  CaO (s)  +  CO2 (g)

B.   HUKUM KESETIMBANGAN DAN TETAPAN KESETIMBANGAN
Bunyi Hukum kesetimbangan menurut Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage : “Hasil kali konsentrasi setimbang zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi setimbang zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya memiliki harga tetap pada suhu yang tetap”
Harga pebandingan tetapitu disebut tetapan kesetimbangan (konstanta kesetimbangan) dilambangkan dengan K.
mA(g)  +   nB(aq)                 pC(g)  +   qD(aq)
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan :  K  =
Harga K sangat dipengaruhi suhu, bila suhu berubah maka harga K pun akan berubah.
Setiap reaksi kesetimbangan memiliki harga K tertentu, dan harga masing-masing reaksi dapat dibandingkan, yaitu:
·         Jika reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga K dari reaksi menjadi
·         Jika reaksi dikalikan dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi Kx
·         Jika reaksi dibagi dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi
·         Jika reaksi dijumlahkan maka K nya dikalikan
Contoh  :
1.     Diketahui reaksi kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g)2SO3 (g)  Kc = 25.  Hitunglah tetapan kestimbangan Kc dari reaksi   SO3 (g)                   SO2 (g) + ½  O2 (g)
Jawab : untuk menjadi reaksi 2, maka reaksi harus di balik, lalu dibagi 2. Dan harga K untuk reaksi 2, mula-mula harga K diubah menjadi  (karena reaksi dibalik), lalu di akarkan 2 (karena reaksi dibagi 2) maka harga Kc menjadi :Kc = 
2.     Diketahui :      N2 (g)  +  O2 (g)                   2NO (g)            Kc = 4 x 10-3  ……(1)
N2 (g)  +  ½ O2 (g)                   N2O (g)          Kc = 2,5 x 10-2 ……..(2)
Hitung Kc dai reaksi   N2O (g)+  ½ O2 (g)                    2NO (g)Kc =  …….(3)    ?
Jawab :  Agar dapat diperoleh reaksi 3, maka reaksi 1 dan 2 harus di jumlahkan dengan reaksi 2 dibalik.jika reaksi di jumlahkan maka harga Kc dikalikan.
N2 (g)  +  O2 (g)               2NO (g)              Kc 1 = 4 x 10-3
N2O (g)                  N2 (g)  +  ½ O2 (g)Kc 2 =  +
N2O (g)+  ½ O2 (g)                               2NO (g)  Kc 3 =  …….   ?
Kc 3   =  Kc 1  x    =  4 x 10-3   x   =  1,6 x 10-1

1.    TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI (Kc)
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi, konsentrasi zat ruas kanan sebagai pembilang dan konsentrasi zat ruas kiri sebagai penyebut.Satuan konsentrasi yang digunakan adalah M (molaritas).
mA  +   nB                    pC  +   qD
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan :  Kc  = maka satuan Kc adalah M(p+q) – (m+n)
Yang dapat dimasukkan ke dalam rumus Kc adalah zat yang berfasa gas (g) atau larutan (aq), sedangkan liquid(l) dan solid(s) tidak.
1      CaCO3 (s)              CaO (s)   +   CO2 (g)                      Kc  =  M
2.     NH3 (g)  +  HCl (g)                NH4Cl (s)                       Kc  =    M-2
3.     CCl4 (g)  +   S2Cl2 (l)                2Cl2 (g)  +   CS2 (l)          Kc  =  M
Contoh soal :
1.       Pada reaksi kesetmbangan 2SO2 (g)                     2SO2 (g) + O2 (g) , konsentrasi SO3 , SO2 dan O2 pada kesetimbangan berturut-turut adalah 0,4 M , 0,2 M , dan 0,1 M. Hitung harga Kc nya !
Jawab :  Kc  = 
2.       Diketahui reaksi H2 (g)  +  I2 (g)           2HI (g)  , Kc = 50 , jika konsentrasi HI = 0,5 M dan H2 = 0,1 M , berapakah konsentrasi I2 pada kesetimbangan ?
Kc  =                            50  =                               = 
3.       Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter lalu sebagian terurai menurut reaksi 2HI (g)       H2 (g)+ I2 (g) Jika terbentuk 0,02 mol I2 pada saat setimbang, tentukan harga Kc !
Jawab :Dari koefisien reaksi dapat dihitung : mol HI bereaksi  = 
                                                                                mol H2 setimbang  = 
2HI (g)                       H2 (g)  +   I2 (g)
                                                  2             :             1       :     1
                Mula-mula            0,1                          -                 -
                Bereaksi                0,04                     0,02        0,02
                Setimbang             0,06                     0,02        0,02
                Karena volume bejana 1 liter, maka pada keadaan setimbang :
 =   =  =  0,06  M       Kc  =            
=  mol  =   0,02   =  0,02  M
                  V               1         
=  mol  =   0,02=  0,02  M
                  V               1         

2      DERAJAT DISOSIASI
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pereaksi di ruas kiri tidak pernah akan habis. Oleh karena itu, zat di ruas kiri memiliki suatu harga yang menyatakan berapa bagian zat itu yang bereaksi atau terurai. Harga itu disebut derajat disosiasi dengan lambang didefinisikan sebagai :
  = 
     Contoh soal :
Dalam suatu ruangan terdapat kesetimbangan antara 0,5 mol PCl5 , 0,1 mol PCl3 dan 0,1 mol Cl2 . Berapakah derajat disosiasi PCL5 ?
Jawab  :        mol PCl5 terurai  = 
                  Mol PCl5 mula-mula  =  mol setimbang +  mol terurai
                                                                 =   0,5   +   0,1   =   0,6 mol
 PCl5                       PCl3  +   Cl2
  = =    =  0,17
 
                                                   1           :        1     :     1                                                      
Mula-mula :           0,6                -                 -
Terurai    :              0,1               0,1         0,1
Setimbang  :           0,5                 0,1         0,1

3      TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN TEKANAN PARSIAL
Suatu campuran gas akan menimbulkan tekanan total (P) yang merupakan penjumlahan dari tekanan parsial (pa) masing-masing gas dalam campuran.
Tekanan total (P)  =  tekanan campuran gas
Tekanan parsial (pa) = tekanan masing-masing gas
Maka :  P  =  Pa  +  Pb  +  Pc
Berdasarkan rumus gas idal P.V = n.R.T , bahwa pada suhu dan volume tetap, tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Maka :   Pa  =
Dalam kesetimbangan gas, tetapan kesetimbangan dapat dihitung berdasarkan tekanan parsial gas dengan lambang Kp, dirumuskan : 
mA(g)   +   nB(g)                           pC(g)   +  qD(g)                maka rumus                                   

Yang dimasukkan ke dalam rumus Kp hanyalah zat yang berfasa gas (g), sebab hanya gas yang memiliki tekanan parsial.
Contoh soal :
1.       Tuliskan rumus Kp untuk reaksi berikut:
a.       2SO3 (g)                           2SO2 (g) + O2 (g)jawab : 
b.       CaCO3 (s)                   CaO (s)   +   CO2 (g)                     Kp  = 
c.        NH3 (g)  +  HCl (g)                       NH4Cl (s)                    Kp  = 
2.       Sebanyak 5 mol gas NH3 dimasukkan ke dalam wadah dan terurai sebanyak 2 mol menghasilkan gas N2 dan gas H2. Campuran pada kesetimbangan menimbulkan tekanan total 3,5 atm. Hitung harga Kp!
Jawab  :  Reaksi              2NH3 (g)                          N2 (g)   +    3H2 (g)
                                                2              :               1       :        3          
Mula-mula            :               5                              -                   -
Terurai                   :               2                              1                  3
Setimbang             :               3                              1                  3
Mol N2setimbang  =
Mol H2setimbang  =
Mol NH3setimbang  =mol NH3mula-mula – mol terurai
                                =  5 mol – 2 mol  =  3 mol
Jumlah mol setimbang = 3 + 1 + 3 = 7 mol
P NH3  =
P N2  =
P H2  =
4.     HUBUNGAN Kc DAN Kp
Dari reaksi kesetimbanganmA(g)  +   nB(g)                 pC(g)   +  qD(g)
                                                               
Berdasarkan rumusan gas ideal PV = nRT, dapat disimpulkan bahwa : P = konsentrasi x RT
Jika persamaan tersebut di substitusikan pada rumus Kp , maka :
Kp  =                       Kp  = 
Hubungan antara Kp dengan Kc diperoleh persamaan :  Kp = Kc x (R.T)∆n   dan   ∆n = (p + q) – (m + n)

Contoh soal :
Pada suhu 500 K terdapat kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g)                     2SO3 (g)   Kc = 25. Jika R = 0,082 L. atm / mol K, hitung Kp!
Jawab  :  Kp  =  Kc (R.T)∆n
                =  25( 0,082 x 500) (2 ) – (2 + 1)
                =  25 (40)-1  =  25  =  0,625 atm
                                          40

C.  PERGESERAN KESETIMBANGAN
Berdasarkan Azas Le-Chatelier (Henri Louis Le Chatelier) : “ Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi tertentu, maka kesetimbangan itu akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi tersebut dan membentuk kesetimbangan yang baru “
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan diantaranya:
1.     Perubahan konsentrasi zat
·       Bila konsentrasi zat di di salah satu ruas ditambah maka reaksi akan bergeser ke arah lawannya
·       Bila konsentrasi zat di salah satu ruas di ambil maka reaksi akan bergeser kearah ruas zat yang di ambil
2.     Perubahan suhu
·       Jika suhu di naikkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi endoterm
·       Jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi eksoterm
3.     Mengubah tekanan atau volume
·       Jika tekanan di perbesar (volume diperkecil) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan jumlah mol kecil
·       Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan jumlah mol besar.
4.     Pengaruh katalis
Katalis hanya mempercepat terbentuknya kesetimbangan, tetapi tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
Contoh :Pada reaksi kesetimbangan 2C2H2 (g) + 5O2 (g)                     4CO2 (g)  + 2H2O (g)   ∆H = -900 kj. Apa yang akan terjadi
a.     jika gas CO2 di tambah,     jawab  : jika CO2 di tambah maka reaksi akan bergser ke arah kiri
b.     jika O2 dikurangi,                  Jawab  : Jika O2 dikurangi maka reaksi akan bergeser kearah kiri
c.     jika suhu di turunkan,    Jawab  : Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah kanan
d.     jika tekanan di perkecil,    jawab  : jika tekanan diperkecil maka reaksi akan bergeser kearah kiri
e.     jika volume di perbesar,   Jawab  : jika volume diperbesar maka reaksi akan bergeser kearah kiri

D.    PERHITUNGAN PERGESERAN KESETIMBANGAN
Pada suatu reaksi kesetimbangan mA(g)  +  nB(aq)                      pC(aq) + qD(aq) , jika zat di ruas kiri dan kanan dicampurkan dalam suatu wadah, maka akan ada 3 kemungkinan kesetimbangan:
1.     Harga atau Qc>   Kc , berarti zat di kanan terlalu banyak sehingga reaksi bergeser ke kiri, maka untuk membentuk kesetimbangan kembali reaksi harus di geser ke kanan.
2.     Harga Qc <Kc , berarti zat diruas kanan terlalu sedikit sehingga reaksi bergeser ke kanan, maka agar terbentuk kesetimbangan reaksi harus digesr ke kiri.
3.     Qc = Kc , berari campuran zat sudah dalam kesetimbangan.

Contoh Soal :
Diketahui reaksi H2 (g)+  Cl2 (g)                   2HCl (g)  Kc = 9 , jika H2 , Cl2 dan HCl dicampurkan masing-masing 0,2 mol, hitunglah jumlah mol HCl yang terdapat pada keadaan setimbang !
Jawab  :  Harga Qc =   , berarti harga Qc < Kc. Hal ini berarti reaksi bergeser ke kanan. H2 dan Cl2akan berkurang, serta HCl akan bertambah. Agar setimbang maka reaksi harus di geser ke kiri dengan menambah konsentrasi HCl dan mengurangi konsentrasi H2  dan Cl2.
Misal pergeseran kesetimbangan sebanyak x mol
                                          H2 (g)       +      Cl2 (g)                    2HCl (g)
Mula-mula     :               0,2          :      0,2         :                0,2
Pergeseran      :               - x           :        - x        :                + x
Setimbang      :               0,2 – x      :     0,2 – x    :            0,2 + x
Kc  =                      9  =                      0,6 – 3x = 0,2 + x
       3  =                                             3x + x = 0,6 – 0,2
X = =  0,1
LATIHAN SOAL
1.     Pada pembuatan gas HCl menurut reaksi :2Cl2(g) + 2H2O ↔ 4HCl(g) + O2       ∆H = +113 kJ
Kondisi bagaimanakah yang diperlukan, agar HCl yang terbentuk sebanyak mungkin ?
2.     Ditentukan kesetimbangan : CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g)               ∆H = +4,2 kJ
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser, jika di lakukan tindakan (aksi ) berikut :
a.     Pada suhu dan volume teteap ditambahkan hydrogen ?
b.     Pada suhu dan volume tetap dikurangi uap air? Bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi CO?
c.     Pada suhu tetep tekanan diperbesar dengan memperkecil volume? Apakah konsentrasi CO menjadi lebih besar atau lebih kecil ataukah tetap pada perubahan ini ?
d.     Pada volume tetap suhu dinaikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap konsentrasi H2 ?
3.     Tuliskan tetapan kesetimbangan dari reaksi-reaksi berikut :
a.     CO(g)+ H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g)                                      d.   2NaHCO3(g) ↔ Na2CO3(g) + CO2(g) + H2O(g)
b.     4HCl(g) + O2(g) ↔ 2H2O(g) + 2Cl2(g)                           e.   4NH3(g) + 5O2(g) ↔ 4NO(g) + 6H2O(l)
c.     2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
4.     Diketahui reaksi kesetimbangan : NO2(g) ↔ NO(g) + ½ O2(g)  Kc = 0,25
Hitunglah harga Kc untuk reaksi : 2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
5.     Sebanyak 1,2 mol gas NO2 dimasukan ked lm wadah 4dm3, lalu mengalami reaksi kesetimbangan : 2NO2 ↔ 2NO(g) + O2(g)
Pada kesetimbangan diperoleh 0,4 mol O2. Hitunglah tetapan kesetimbangan reaksi itu ?
6.     Diketahui reaksi kesetimbangan : COCl2(g) ↔ CO(g) + Cl(g)  Kc = 2 ; konsentrasi awal COCl2 adalah 4 Molar. Berapakah konsentrasi masing-masing gas pada kesetimbangan ?
7.     Pada reaksi N2O4(g) ↔ 2NO2(g)  jumlah mol N2O4 pada kesetimbangan sama dengan jumlah mol NO2. Hitunglah derajat disosiasi N2O4 ?
8.     Pemanasan gas SO3akan menghasilkan gas O2 sebanyak 20% volume semula. Berapakah derajat disosiasi SO3 ?
9.     Pada reaksi N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) dicampurkan 0,045 mol N2 ; 0,985 mol H2, dan 0,020 mol NH3 dalam bejana 1dm3. Jika pada kesetimbangan diperoleh 1 mol H2, berapakah tetapan kesetimbangannya ?
10. Tentukan tetapan setimbang ada reaksi 2NO(g) + Cl2(g) ↔ 2NOCl(g), jika 0,3 mol NO ; 0,2 mol Cl2 dan 0,5 mol NOCl dimasukan ke dalam ruang 25dm3 dan pada akhir kesetimbangannya diperoleh 0,6 mol NOCl.
11. Reaksi penguraian : La2(C2O4)3(s) ↔ La2O3(s) + 3CO(g) + 3CO2(g). jika tekanan total = 0,4 atm, hitunglah Kp-nya ?
12. Pada tekanan total 1 atm terdapat kesetimbangan :
2HCl(g) ↔ H2(g) + Cl2(g)  Kp = 0,25. Hitunglah erajat disosiasi HCl ?
13. Diketahui reaksi : A(g) + B(g) ↔ AB(g) Kp = 1,00. Dalam suatu bejana dicampurkan 1 mol gas A dan 1 mol gas B, lalu kedua gas itu sama-samaterurai 50% menjadi gas AB. Berapakah tekanan total pada saat kesetimbangan ?
14. Sebanyak 3,38 gram BaO2 padat dipanaskan dalam ruang 10 mL sampai suhunya menjadi 7270c hingga 20% dari zat tersebut terurai menjadi Ba padat dan gas O2. Tentukanlah tekanan gas dalam ruangan pada keadaan tersebut?
15. Dalam ruang 10 liter sebanyak 80 liter gas SO3 dipanaskan dan mengalami disosiasi, ternyata setelah disosiasi terbentuk 25% volume gas O2
a.     Tentukan derajat disosiasi
b.     Tentukan harga tetapan kesetimbangan, Kc
c.     tentukan tetapan kesetimbangan parsial, Kp, bila suhu saat kesetimbangan tercapai 1270C?

Leave a Reply

Labels