Kamis, 15 Mei 2014

JASA ORANG TUA TIDAK ADA BANDINGANNYA

0 komentar

JASA ORANG TUA TIDAK DAPAT KITA UKUR

Setiap orang tua pasti selalu mendambakan akan anak–anaknya kebahagiaan dan kesuksesan, walaupun dalam meraih idaman itu harus melalui berbagai pengorbanan tanpa pamrih sedikitpun, sejak pertama kali menghirup udara,anak hidup dan tumbuh dibawah pengawasan sang ibu.
Sebagai seorang ibu, perasaanya sangat peka sakali terhadap tangis anaknya,kendati pada tengah malam sewaktu anak tidur ia bangun dan menggendong anaknya yang sedang menangis,tak tampak dari wajahnya kemarahan dan kelesuan dalam melakukan hal itu. Dengan kasih sayang, sang ibu menimang – nimang anaknya agar tidak menangis dan tidur kembali.Belum lagi bila anaknya menderita sakit,sang ibu tak pernah lepas dari sisi anaknya.
Ia menjaganya semalam suntuk semoga anaknya sembuh dari sakitnya. Oleh sebab itulah, apabila sang anak sudah mencapai dewasa,maka tak perlu heran lagi bahwa anka itu lebih dekat hubungannya dengan ibunya di bandingkan dengan ayahnya. Didalam sanubari anaknya telah mengalir ikatan batin yang lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan ayahnya, sehingga dapat merasakan betul akan kata - kata yang menyebutnya surga itu terletak di bawah kaki ibu, bagaimanapun jeleknya dan bagaimanapun jahatnya ,ia tetap sebagai ibunya.
Setelah cukup umur, anak di sekolahkan oleh orang tuanya agar kelak menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, itulah cita-cita orang tua. Sudah barang tentu agar cita-cita itu tercapai, orang tua harus menyediakan semua fasilitas-fasilitas yang di perlukan oleh keperluan anaknya, dengan segala jerih payah, di usahkan fasilitas-fasilitas itu di sertai dengan do’a kepada tuhan agar mudah-mudahan terkabullah semua idamannya.
Apabila sang anak telah tiba waktunya melangsungkan perkawinan, orang tua tidak tinggal diam saja, ia telah menyiapkan dirinya dilamar atau menerima lamaran,menyiapkan biaya perkawinan anaknya sehinga akhirnya anak itu dapat menjelaskan dirinya atau memisahkan dirinya dari orangtua. Setelah itu barulah terlepas dari beban yang dipikulnya.

HETI MARLIA HAJAH
                                                                                                                                                Rabu,14 Mei 2014
Continue reading →

TELADAN KI HAJAR DEWANTARA

0 komentar

TELADAN KI HAJAR DEWANTARA

Setiap memperingati Hardiknas nama Ki Dajar Dewantara tak pernah bisa di lepaskan. Bahkan hari lahir beliau 2 Mei kita jadikan hari pendidikan Nasional. Ini sekaligus sebagai tokoh pendidikan terbesar di negeri kita.
Ki Hajar Dewantara lahir 2 Mei 1899 di Yogyakarta. Nma aslinya adlah Raden Soerjaningrat. Ayahnya adalah Soerjaningrat putra sulung Paku     Alam III. Meski berasal dari keturunan bangsawan, Ki Hajar Dewantara sangat dekat dengan rakyat biasa. Ia sering tidur dan bermain dengan anak-anak biasa.
Rasa kebangsaan Ki Hajar Dewantara sudah kelihatan sejak masih kecil. Ia sering merasakan tidak enaknya hidup di bawah penjajahan bangsa lain, yakni bangsa Belanda.
Setelah lulus dari sekolah rendah Belanda ( Europeesche Lagere School ). Setahun kemudian, ia pindah kesekolah dokter atau STOVIA di Batavia, Jakarta zaman dulu masih benama Batavia.
Continue reading →

Labels